Tempat wisata sejarah - Jembatan ampera pertama di gunakan secara resmi adalah tahun 1965 bersamaan dengan di resmikan jembatan tersebut oleh Letjend Ahmad Yani. Jembatan dengan panjang 1.177 meter dengan lebar 22 meter ini diberi nama Jembatan Bung Karno. Pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Bung Karno yang secara sungguh-sungguh memperjuangkan aspirasi warga Palembang untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi tersebut. Pada akhirnya nanti ketika terjadi gerakan anti-Soekarno yang sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera. tetapi masyarakat palembang lebih suka menyebut jembatan tersebut dengan sebutan "Proyek Musi".
Jembatan ampera di rancang untuk dapat di angkat bagian tengahnya pada saat ada kapal besar yang akan melintas Dan konon bagian tengah jembatan ampera tersebut dapat diangkat dengan kecepatan sekitar 10 meter per menit. Sejak tahun 1970 Jembatan Ampera sudah tidak lagi dinaik turunkan dengan alasannya waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini saat ini terlalu lama ,yaitu sekitar 30 menit. dan hal ini dianggap mengganggu arus lalu lintas antara seberang Ulu dan seberang Ilir, dua daerah Kota Palembang yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Alasan lain nya adalah saat ini sudah tidak ada kapal besar yang berlayar di Sungai Musi. Jembatan Ampera pernah direnovasi pada tahun 1981 dikarenakan adanya kekhawatiran akan kerusakan Jembatan Ampera yang bisa membuatnya ambruk.
Saat ini berkembang wacana tentang pentingnya pembangunan Jembatan Musi III dan Musi IV yang menghubungkan antara Seberang Ilir dan Seberang Ulu Palembang. Pembangunan dua jembatan dimaksudkan agar Jembatan Ampera tidak kelebihan beban kendaraan yang melintas, sekaligus untuk lebih membuka kawasan Seberang Ulu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar